NexTune - Industri perfilman Indonesia terus berkembang dengan berbagai karya baru yang semakin berani mengeksplorasi cerita lokal. Tahun 2025 menjadi salah satu tahun yang penuh warna, terutama bagi penggemar film horor. Salah satu film yang paling ditunggu adalah Pencarian Terakhir, sebuah film horor petualangan dengan sentuhan drama keluarga yang akan tayang di bioskop mulai 28 Agustus 2025.
Film ini menjadi sorotan karena menyuguhkan cerita yang tidak hanya menyeramkan secara visual, tetapi juga menyentuh sisi emosional penonton. Dengan latar Gunung Sarangan yang penuh misteri, Pencarian Terakhir menghadirkan kisah tentang pencarian, kehilangan, dan teror mistis yang menguji keberanian para karakternya.
Lebih dari sekadar tontonan horor biasa, film ini mencoba menggabungkan unsur misteri, mitos lokal, konflik keluarga, dan nostalgia dari film pendahulunya yang rilis pada 2008. Kombinasi inilah yang membuat Pencarian Terakhir begitu menarik untuk dibahas.
Sekilas Tentang Film Pencarian Terakhir
Film Pencarian Terakhir merupakan karya terbaru dari sutradara Affandi Abdul Rachman, yang sebelumnya dikenal melalui film-film dengan nuansa dramatis dan penuh ketegangan. Kali ini ia bekerja sama dengan Starvision, salah satu rumah produksi besar di Indonesia yang sudah terbukti sukses menghasilkan film-film horor dengan kualitas mumpuni.
Film ini menjadi sekuel spiritual dari film dengan judul yang sama pada 2008. Namun, alih-alih hanya melanjutkan cerita lama, versi terbaru 2025 ini memberikan nafas baru dengan menghadirkan karakter generasi muda sekaligus mempertahankan tokoh lama yang memberi ikatan nostalgia. Kehadiran tokoh Oji, yang kembali diperankan Alex Abbad, adalah salah satu jembatan penghubung yang mempererat benang merah dari dua generasi cerita.
Sinopsis Lengkap Pencarian Terakhir
Cerita film ini berpusat pada Drupadi atau Dru (Adzana Ashel), seorang remaja yang menyimpan trauma sejak kecil. Pada usia 10 tahun, ia kehilangan ibunya, Sita (Artika Sari Devi), yang hilang secara misterius ketika mendaki Gunung Sarangan. Tragedi itu membuat keluarganya hancur. Sang ayah, Tito (Donny Alamsyah), berubah dingin dan sulit berkomunikasi dengan anaknya, membuat hubungan mereka renggang.
Tujuh tahun berlalu, tepat di usia 17 tahun, Dru memutuskan melakukan sesuatu yang berani sekaligus nekat: kembali ke Gunung Sarangan untuk mencari jawaban tentang hilangnya ibunya. Ia tidak sendiri, melainkan ditemani oleh pacarnya, Raka (Razan Zu), serta sahabat-sahabatnya seperti Maya (Dinda Mahira), Ucok (Fatih Unru), dan Jamal (Fadi Alaydrus).
Awalnya perjalanan itu terasa menyenangkan. Seperti pendakian remaja pada umumnya, mereka saling bercanda dan menikmati keindahan alam. Namun, suasana berubah drastis setelah mereka melanggar pantangan gunung, yakni menerima makanan dari penduduk setempat.
Pantangan itu bukan sekadar mitos, melainkan aturan yang menjaga keseimbangan antara dunia nyata dan dunia gaib di Gunung Sarangan. Setelah pelanggaran terjadi, teror mulai berdatangan. Sosok gaib bernama Ki Tapa (Egi Fedly), penjaga mistis gunung tersebut, muncul dan mulai menghantui mereka.
Satu per satu anggota rombongan mengalami kejadian aneh dan menyeramkan. Dru harus menghadapi dilema besar: bertahan hidup dari teror gaib atau terus melanjutkan pencarian untuk menemukan ibunya. Di sinilah cerita horor bercampur dengan drama keluarga, karena tekad Dru bukan sekadar soal bertahan hidup, melainkan mencari sosok ibu yang selama ini dirindukannya.
Daftar Pemain & Karakter
Film ini semakin menarik berkat deretan pemain lintas generasi yang berperan:
-
Adzana Ashel sebagai Drupadi (Dru)
-
Artika Sari Devi sebagai Sita
-
Donny Alamsyah sebagai Tito
-
Razan Zu sebagai Raka
-
Dinda Mahira sebagai Maya
-
Fatih Unru sebagai Ucok
-
Fadi Alaydrus sebagai Jamal
-
Alika Jantinia sebagai Nurul
-
Alex Abbad sebagai Oji
-
Tesadesrada Ryza sebagai Gancar
-
Yama Carlos sebagai Bagus
-
Moh. Iqbal Sulaiman sebagai Kang Rochmat
-
Ruth Marini sebagai Saidah
-
Fuad Idris sebagai Pak Adang
-
Verdi Solaiman sebagai Kang Bernard
-
Ramon Y. Tungka sebagai Hadi
-
Andrew Andika sebagai Norman
-
Egi Fedly sebagai Ki Tapa
Perpaduan wajah baru seperti Adzana Ashel dengan aktor senior semacam Donny Alamsyah, Artika Sari Devi, dan Verdi Solaiman, membuat film ini mampu menjangkau penonton dari berbagai generasi.
Fakta Menarik Film Pencarian Terakhir
-
Sekuel setelah 17 tahun
Film pertama Pencarian Terakhir tayang pada 2008. Versi terbaru hadir 17 tahun kemudian, menjadikannya sekuel yang unik karena membawa cerita lintas generasi. -
Gunung Sarangan sebagai lokasi mistis
Latar cerita diambil dari Gunung Sarangan, sebuah tempat yang dikenal masyarakat penuh mitos dan larangan mistis. Hal ini memberi nuansa autentik pada film, berbeda dengan horor urban biasa. -
Kehadiran karakter lama
Tokoh Oji yang diperankan Alex Abbad kembali muncul. Kehadirannya menghadirkan rasa nostalgia bagi penonton lama sekaligus memperkuat benang merah cerita. -
Menggabungkan horor dan drama keluarga
Tidak hanya soal teror gaib, film ini juga mengangkat konflik emosional ayah dan anak akibat kehilangan sosok ibu. Perpaduan ini membuat film lebih menyentuh. -
Disutradarai Affandi Abdul Rachman
Nama Affandi memberi jaminan kualitas dalam storytelling. Pengalamannya dalam membangun ketegangan emosional dipadukan dengan genre horor, menghasilkan film yang lebih dalam. -
Perpaduan generasi aktor
Film ini menjadi ajang pertemuan aktor senior dan bintang muda. Perpaduan tersebut menambah dinamika dan daya tarik tersendiri. -
Pantangan makanan dari orang asing
Larangan ini menjadi inti cerita sekaligus penguat nuansa horor lokal, karena mengingatkan penonton pada tradisi dan mitos yang sering ditemui dalam budaya Indonesia
Pencarian Terakhir bukan hanya sekadar film horor tentang pendakian. Ia adalah cerita tentang kehilangan, keberanian, dan pencarian kebenaran yang dibalut dengan mitos mistis khas Indonesia. Dengan deretan pemain berbakat, sentuhan nostalgia, serta penyutradaraan yang matang, film ini siap memberi pengalaman menonton yang berbeda.
Bagi para pencinta horor lokal, Pencarian Terakhir adalah tontonan yang sayang untuk dilewatkan. Catat tanggalnya: 28 Agustus 2025, saat teror Gunung Sarangan akhirnya hadir di layar lebar.










